sebelum kulahirkan ia,
sajak berkata
'aku ini bukan tembok ratapan,
cobalah tuliskan tentang senyum, tentang cahaya yg menyeruak dari celah, atau tentang merekahnya bunga-bunga!'
maka maaf, sajak
sebab tibatiba tinta menjadi kering seketika
atau aku yg selalu luput memaknai tawa
Rumah Sajak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar